Sunday 22 April 2012

KALUNG

KALUNG PERTAMA: Hitunglah Karunia-karunia Allah yang Dianugerahkan Kepadamu

Setiap pagi tiba, ingatlah bahwa pagi itu terasa sangat panjang bagi beribu-ribu orang yang sengsara, sedangkan engkau berada dalam kenikmatan, pagi itu terasa membosankan bagi beribu-ribu orang yang kelaparan, sedang engkau masih bisa merasakan kekenyangan, pagi itu terasa meletihkan bagi beribu-ribu orang yang terpenjara, sedangkan engkau bebas merdeka, pagi itu terasa menegangkan bagi beribu-ribu orang yang tertimpa musibah, sementara engkau bahagia dan aman sentosa.

Pagi itu...berapa banyak air mata yang menetes dari pipi seorang wanita, berapa banyak pula derita di hati seorang ibu, dan berapa banyak jeritan menyeruak dari kerongkongan si kecil, sementara engkau masih bisa tersenyum lega. Maka, panjatlah puji syukur kepada Allah atas kasih sayang. pemeliharaan dan anugerah-Nya yang telah dilimpahkan kepadamu.

Duduklah dengan tenang dan ajaklah bicara dirimu sendiri dengan jujur. Lantas, ambillah kalkulator dan kemudian hitunglah berapa banyak harta, kekayaan, kenikmatan, dan kemewahan yang engkau miliki! Setelah itu, hitung pula anugerah-anugerahNya: kecantikan, emas permata, keturunan, tanah, air, udara dan makanan-makanan yang telah engkau nikmati! Maka, berbahagialah engkau dan bersikaplah lemah lembut kepada sesama.

Pencerahan:
Berilah doa orang-orang fakir dan cintailah orang-orang miskin dengan dermamu.

KALUNG KEDUA: Sedikit yang Membahagiakan Lebih Baik Ketimbang Banyak yang Menyengsarakan

Umurmu yang hakiki adalah waktu-waktumu yang terisi dengan kebahagiaan, keceriaan, kelegaan, ketentraman dan ketulusan hati untuk menerima apa yang terjadi. Sedangkan waktu-waktumu yang terisi dengan ketamakan, kerakusan dan kecongkakan pada dasarnya bukanlah umurmu yang sebenarnya, semua itu musuh-musuh kesehatan, kebugaran dan kecantikanmu. Maka, berusahalah untuk selalu menerima Allah dengan senang hati, mensyukuri setiap pemberiannya, meyakini ketentuanNya, dan selalu optimislah terhadap masa depan.

Jadilah seperti kupu-kupu: ringan bebannya, indah penampilannya dan tak suka bergantung pada yang lain. Dengan leluasa ia terbang dari satu bunga ke bunga yang lain, dari satu tangkai ke tangkai yang lain dan dari satu taman ke taman yang lain. Atau, jadilah seperti seekor lebah: memakan sesuatu yang baik-baik saja dan hanya mengeluarkan yang baik pula. Jika hinggap di atas sebatang tangkai, ia tidak mematahkannya, menyentuh nektar tapi tidak merusaknya, dan mengeluarkan madu tanpa pernah menyengat. Ia terbang dengan rasa cinta dan hinggap dengan tali kasih. Ia memiliki dengungan sukacita dan bisikan kerelaan laksana duta kerajaan langit yang turun ke bumi.

Pencerahan:
Allah mencintai orang-orang yang bertobat, karena mereka hanya kembali dan mengadu kepadaNya.

KALUNG KETIGA: Pandanglah Awan dan Jangan Melihat Ke Tanah
  
Gantungkan cita-citamu setinggi mungkin. Kemudian, merambatlah dan teruslah mendaki untuk meraihnya. Namun, tetaplah waspada dan hati-hati agar jangan sampai terjatuh.

Ketahuilah..!

Hidup ini hanya beberapa menit saja, bahkan hanya beberapa detik saja. Jadilah seperti seekor semut dalam kesungguhan, ketekunan dan kesabaran. Cobalah, dan teruslah engkau mencoba! Bertobatlah jika engkau melakukan kesalahan, dan kembalilah engkau kepada pintu tobat. Hafalkan kembali Al-Quran jika engkau telah lupa. Hafalkan terus untuk yang kedua kalinya, ketiga kalinya sampai kesepuluh kalinya sekalipun. Yang penting, engkau jangan pernah merasa gagal dan frustasi, karena sejarah tidak pernah mengenal kata terakhir, akal tidak mengenal kata penghabisan, sebab usaha dan perbaikan masih selalu terbentang.

Sesungguhnya umur itu seperti tubuh: bisa di percantik denganoperasi, dan seperti bangunan: masih memungkinkan untuk dipugar dan kemudian diperintah dengan warna cat yang baru. Jauhilah kemalasan dan kegagalan. Hilangkanlah dari hatimu semua bayang-bayang penyakit, bencana, musibah dan kesulitan. Allah berfirman: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. AL Ma'idah:23)

Pencerahan:
Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedangkan manekuninya adalah pengkhianatan.

KALUNG KEEMPAT: Pilihlah Gubuk Keimanan, Jangan Istana Kemungkaran

Seorang wanita yang tinggal di sebuah gubuk reyot, tetap rajin menyembah Tuhannya, melaksanakan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan itu, sesungguhnya lebih berbahagia dari seorang wanita yang hidupp di istana yang megah dan selalu di kelilingi oleh para pelayan dan pengawal.

Seorang wanita beriman yang tinggal di rumah kayu dan hanya bisa memakan roti gandum dan air tawar saja, tetapi ia selalu bersanding Al-Quran dan selalu bersyukur, maka ia akan lebih bahagia dari seorang wanita yang hidup di sebuah menara gading yang kamar-kamarnya diselimutii beludru, tetapi ia tidak mengetahui siapa Tuhannya, siapa tuannya dan tidak pula pernah mengikuti sunnah-sunnah Rasul-Nya.

Cobalah engkau merenungkan makna kebahagiaan yang hakiki! Yakni, bukan makna kebahagiaan yang sempit dan menyesatkan seperti yang dipikirkan kebanyakan orang: bahwa kebahagiaan itu adalah dolar, dinar, dirham, real, kasur yang empuk, pakaian yang indah, makanan yang lezat, minuman yang enak, dan kendaraan yang mewah. Bukan... sekali lagi bukan!

Kebahagiaan yang hakiki adalah kerelaan hati, kelegaan nurani, ketenangan jiwa, kegembiraan sukma, kelapangan dada, kedamaian suasana, kelurusan budi pekerti dan kesantunan perilaku yang disertai ketulusan hati dan rasa cukup dalam menerima segala yang ada.

Pencerahan:
Mungkinkah orang yang menyakiti seorang Muslim dan menzalimi sesama itu bisa tenang?

KALUNG KELIMA: Aturlah Waktumu, Jangan Abaikan Kewajibanmu!
 
Cobalah untuk menggunakan sebagian waktumu untuk membaca buku-buku yang bermanfaat, atau mendengarkan yang berfaedah. Dengarkanlah satu ayat saja akan bisa mengubah kepribadianmu, menembus relung hatimu dan dapat menggugah perasaanmu. Dengan seperti itu, engkau akan mendapatkan hidayah dan cahaya. Bahkan, segala kemalasan, keraguan, prasangka dan kekhawatiran akan sirna.

Pelajarilah buku-buku hadis Nabi SAW: bacalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang terekam dalam kitab Riyadh ash-Shalihin, maka engkau akan mendapatkan obat mujarab dan ilmu yang bermanfaat untuk memeliharamu dari kehinaan, melindungimu dari kebodohan dan menyembuhkanmu dari segala penyakit.

Penawar hatimu terdapat di dalam wahyu: Al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah. Ketentramanmu tersimpan di dalam keimanan. Kebahagian hatimu terdapat dalam shalat. Ketulusan hatimu terdapat pada keridhaan, dan ketenangan jiwamu tergantung pada kerelaanmu dalam menerima setiap yang terjadi, kecantikan wajahmu terdapat pada senyumanmu, keamanan martabatmu terdapat dalam hijab dan ketentraman pikirmu terdapat dalam zikir.

Pencerahan:
Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya dan air mata orang yang tak berdaya.

KALUNG KEENAM: Kebahagiaan Kita Bukan Kebahagiaan Mereka

Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa musik, lagu-lagu, film-film, sinetron dan majalah-majalah porno itu sanggup memberikan kebahagiaan dan kesenangan? Sungguh, orang yang berkata seperti itu adalah pembohong besar.

Ketahuilah..!

Sesungguhnya sarana-sarana tersebut merupakan kunci-kunci pembuka kesengsaraan, jalan-jalan menuju kesempitan, dan pintu-pintu kerisauan, kegalauan dan kesedihan hati. Itu semua, telah diakui dan dibuktikan oleh orang-orang yang pernah menggelutinya dan kemudian bertobat. Maka, jauhilah kehidupan yang akan menyengsarakan tersebut: kehidupan orang-orang yang lalai dan menyimpang dari jalan Allah yang lurus.

Marilah  kita melangkahkan kaki ke majelis-majelis keagamaan dan halaqah-halaqah zikir. Semoga Allah menerima tobatmu dan menganugerahkan ketentraman, kenyamanan dan ketenangan.

Pencerahan:
Hati yang sehat adalah hati yang di dalamnya tidak ada syirik, tipu daya, rasa iri dan dengki.

KALUNG KETUJUH: Naikilah Perahu Keselamatan 

Ikuti sajalah langkah-langkah kaum Muslimin dan Muslimat, kaum mukminin dan mukminat, lelaki dan perempuan yang jujur, lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa, lelaki dan perempuan yang tekun beribadah, serta lelaki dan perempuan yang senantiasa khusyuk dalam berdoa?

Haruskah umur yang sangat terbatas dan begitu pendek ini habis sia-sia dengan cara-cara murahan dan penuh kemaksiatan? Adakah engkau memiliki umur yang lain selain umur ini? Apakah engkau memiliki hari-hari yang lain selain hari-harimu saat ini? Apakah engkau memiliki perjanjian dengan Allah bahwa engkau tidak akan pernah mati? 

Maka, koreksilah dirimu, perbaharuilah jalan hidupmu, luruskan kesalahanmu, bergabunglah dengan para kafilah yang benar dan naikilah perahu keselamatan!

Pencerahan:
Wanita yang berpikir akan mampu mengubah padang pasir menjadi kebun yang indah.

KALUNG KEDELAPAN: Kunci Kebahagiaan Adalah Sujud

Lembar kebahagiaan pertama dalam buku agenda harian dan kartu pertama dalam jadwal kegiatan sehari-hari adalah Shalat Subuh. Maka, mulailah hari-harimu dengan Shalat Subuh dan awalilah semua kegiatanmu dalam setiap hari dengan Shalat Subuh. Dengan begitu, engkau akan selalu berada dalam jaminan Allah, ikatan perjanjian dengan-Nya, perlindungan-Nya, pengawasan-Nya dan pengamanan-Nya. Allah pun akan senantiasa memeliharamu dari segala keburukan, menuntunmu pada kebaikan dan membawamu pada keutamaan. Sungguh, berkah Allah tidak akan turun pada hari-hai yang tidak diawali dengan Shalat Subuh dan Allah tidak akan menghidupkan sebuah hari yang tidak dimulai dengan Shalat Subuh.

Shalat Subuh merupakan tanda pertama diterimanya seorang hamba di sisi Allah, judul pembuka buku keberhasilan dan sisi penting dari sebuah kemenangan, kemuliaan, kemapanan dan keberhasilan.

Maka, selamat bagi mereka yang senantiasa melakukan Shalat Subuh dan celaka mereka yang tidak memulai hari-harinya dengan Shalat Subuh.

Pencerahan:
Debat kusir dan adu mulut yang sia-sia akan menghilangkan kejernihan pikiran dan kewibawaan.

KALUNG KESEMBILAN: Kisah Tentang Keteguhan Seorang Wanita Tua

Jadilah engkau seperti wanita tua berikut ini. Ya, seorang wanita tua yang tetap berpegang teguh pada ketauhidannya saat Hajjaj ibn Yusuf memenjarakan anak lelakinya dan kemudian bersumpah akan membunuh anak tersebut bila ia tidak mau meninggalkan keislamannya. Bahkan, dengan penuh keyakinan, keberanian dan keteguhan hati ia justru berani menetang Jajjaj seraya berkata, "Walaupun engkau tidak membunuhnya, suatu saat anakku juga pasti mati,"

Jadilah engkau seperti seorang wanita tua dari Persia yang sangat tawakkal kepada Allah tatkala kehilangan kandang ayamnya. Ia memandang ke langit seraya berdoa:  "Wahai Allah, jagalah kandang ayamku, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya Penjaga."

Jadilah engkau seperti Asma binti Abu Bakar yang tetap tegar dan tabah tatkala melihat putranya, Abdullah ibn Zubair mati terbunuh dengan disalib. Saat itu, ia melontarkan perkataannya yang cukup mashur hingga sekarang ini, yaitu "Agaknya, memang sudah saatnya si penunggang kuda ini harus berjalan kaki."

Jadilah engkau seperti Khanasa yang merelakan empat putranya untuk ikut bertempur di jalan Allah, dan ketika mereka semua terbunuh, dengan bangga hati ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kematian anak-anakku dalam keadaan syahid di jalan-Nya." Lihatlah para wanita tersebut dan sejarah hidup mereka yang amat mulia.

Pencerahan:
Ambillah dari musim semi itu semua kelembutannya, dari minyak misik itu keharumannya, dan dari gunung itu kekokohannya.

KALUNG KESEPULUH: Agar Engkau Menjadi Wanita Tercantik di Dunia

Dengan kecantikanmu, engkau lebih indah dari matahari, dengan akhlakmu, engkau lebih harum dari aroma minyak misik, dengan rendah harimu, engkau lebih mulia dari bulan, dan dengan kelembutanmu, engkau lebih lembut dari rintik hujan. Maka, jagalah kecantikanmu dengan keimanan, kerelaanmu dalam menerima apa yang ada dengan senang hati dan harga dirimu dengan jilbab.

Ketahuilah, perhiasanmu bukanlah emas atau perak, tetapi dua rakaat menjelang Subuh, dahagamu di tengah hari yang panas saat puasa, dermamu yang tersembunyi dan hanya diketahui oleh Allah semata, ait mata tobat, sujud panjang di atas karpet ibadah dan rasa malumu kepada Allah tatkala tergoda oleh bisikan nista dan ajakan setan. Kenakanlah pakaian takwa, maka engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia, meskipun bajumu terkoyak. Kenakanlah mantel kesantunan, agar engkau menjadi wanita tercantik di dunia, kendati engkau tak memakai alas kaki.

Berhati-hatilah terhadap wanita pelacur, kafir, suka menipu dan melancong. Sungguh mereka adalah bahan bakar neraka Jahanam.

Pencerahan:
Di setiap tempat, engkau pasti menemukan kegelapan, karena itu nyalakanlah pelita di dalam dirimu.    

Monday 9 April 2012

Indonesia

Indonesia adalah negara yang sangat kaya tetapi ironis masyarakatnya miskin (mayoritas). Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti  emas, batu bara, minyak bumi serta barang tambang lainnya. Indonesia kaya akan budaya seperti Alat musik daerah ada 40 jenis alat musik (salah satunya nama alat musik tersebut seperti Alosu, Anak becing, Angklung, Aramba, Doli-doli, Floit, dan masih banyak lagi). Masih ada lagi kekayaan budaya indonesia yaitu Rumah Adat seperti di Aceh nama rumah adatnya "Krong Pade", di Sumatra utara rumah adatnya "Jahu baion", di Sumatra barat rumah adatnya "Rumah Gadang", di Riau rumah adatnya "Selaso Jatuh kembar" dan lain-lain. Kekayaan budaya lainnya yaitu senjata tradisional, Tarian daerah, dan lagu-lagu daerah. Sangat disayangkan kalau indonesia menjadi negara miskin jadinya karena tidak ditunjang dengan sumber daya manusia yang produktif, sarana dan prasarana yang kurang seperti sarana transportasi umum, tempat pejalan kaki sangat kurang, korupsi yang tidak ada habisnya. Kualitas dari sumber daya manusia berasal dari pendidikan, sedangkan dari tahun ke tahun semakin banyak anak-anak yang putus sekolah karena biaya pendidikan semakin mahal. Banyak anak-anak kecil yang meminta-minta dijalanan yang seharusnya sekolah, dari situ bisa dilihat sukses atau tidaknya negara. Lapangan pekerjaan yang tidak merata hanya fokus di wilayah jawa saja sehingga dapat mengakibatkan perpindahan penduduk dari berbagai wilayah menuju ke pulau jawa yaitu Jakarta yang jumlah penduduknya sangat banyak dan jalanannya macet.

-sekian dan terimakasih