KALUNG PERTAMA: Hitunglah Karunia-karunia Allah yang Dianugerahkan Kepadamu
Setiap
pagi tiba, ingatlah bahwa pagi itu terasa sangat panjang bagi
beribu-ribu orang yang sengsara, sedangkan engkau berada dalam
kenikmatan, pagi itu terasa membosankan bagi beribu-ribu orang yang
kelaparan, sedang engkau masih bisa merasakan kekenyangan, pagi itu
terasa meletihkan bagi beribu-ribu orang yang terpenjara, sedangkan
engkau bebas merdeka, pagi itu terasa menegangkan bagi beribu-ribu orang
yang tertimpa musibah, sementara engkau bahagia dan aman sentosa.
Pagi
itu...berapa banyak air mata yang menetes dari pipi seorang wanita,
berapa banyak pula derita di hati seorang ibu, dan berapa banyak jeritan
menyeruak dari kerongkongan si kecil, sementara engkau masih bisa
tersenyum lega. Maka, panjatlah puji syukur kepada Allah atas kasih
sayang. pemeliharaan dan anugerah-Nya yang telah dilimpahkan kepadamu.
Duduklah
dengan tenang dan ajaklah bicara dirimu sendiri dengan jujur. Lantas,
ambillah kalkulator dan kemudian hitunglah berapa banyak harta,
kekayaan, kenikmatan, dan kemewahan yang engkau miliki! Setelah itu,
hitung pula anugerah-anugerahNya: kecantikan, emas permata, keturunan,
tanah, air, udara dan makanan-makanan yang telah engkau nikmati! Maka,
berbahagialah engkau dan bersikaplah lemah lembut kepada sesama.
Pencerahan:
Berilah doa orang-orang fakir dan cintailah orang-orang miskin dengan dermamu.
KALUNG KEDUA: Sedikit yang Membahagiakan Lebih Baik Ketimbang Banyak yang Menyengsarakan
Umurmu
yang hakiki adalah waktu-waktumu yang terisi dengan kebahagiaan,
keceriaan, kelegaan, ketentraman dan ketulusan hati untuk menerima apa
yang terjadi. Sedangkan waktu-waktumu yang terisi dengan ketamakan,
kerakusan dan kecongkakan pada dasarnya bukanlah umurmu yang sebenarnya,
semua itu musuh-musuh kesehatan, kebugaran dan kecantikanmu. Maka,
berusahalah untuk selalu menerima Allah dengan senang hati, mensyukuri
setiap pemberiannya, meyakini ketentuanNya, dan selalu optimislah
terhadap masa depan.
Jadilah
seperti kupu-kupu: ringan bebannya, indah penampilannya dan tak suka
bergantung pada yang lain. Dengan leluasa ia terbang dari satu bunga ke
bunga yang lain, dari satu tangkai ke tangkai yang lain dan dari satu
taman ke taman yang lain. Atau, jadilah seperti seekor lebah: memakan
sesuatu yang baik-baik saja dan hanya mengeluarkan yang baik pula. Jika
hinggap di atas sebatang tangkai, ia tidak mematahkannya, menyentuh
nektar tapi tidak merusaknya, dan mengeluarkan madu tanpa pernah
menyengat. Ia terbang dengan rasa cinta dan hinggap dengan tali kasih.
Ia memiliki dengungan sukacita dan bisikan kerelaan laksana duta
kerajaan langit yang turun ke bumi.
Pencerahan:
Allah mencintai orang-orang yang bertobat, karena mereka hanya kembali dan mengadu kepadaNya.
KALUNG KETIGA: Pandanglah Awan dan Jangan Melihat Ke Tanah
Gantungkan
cita-citamu setinggi mungkin. Kemudian, merambatlah dan teruslah
mendaki untuk meraihnya. Namun, tetaplah waspada dan hati-hati agar
jangan sampai terjatuh.
Ketahuilah..!
Hidup
ini hanya beberapa menit saja, bahkan hanya beberapa detik saja.
Jadilah seperti seekor semut dalam kesungguhan, ketekunan dan kesabaran.
Cobalah, dan teruslah engkau mencoba! Bertobatlah jika engkau melakukan
kesalahan, dan kembalilah engkau kepada pintu tobat. Hafalkan kembali
Al-Quran jika engkau telah lupa. Hafalkan terus untuk yang kedua
kalinya, ketiga kalinya sampai kesepuluh kalinya sekalipun. Yang
penting, engkau jangan pernah merasa gagal dan frustasi, karena sejarah
tidak pernah mengenal kata terakhir, akal tidak mengenal kata
penghabisan, sebab usaha dan perbaikan masih selalu terbentang.
Sesungguhnya
umur itu seperti tubuh: bisa di percantik denganoperasi, dan seperti
bangunan: masih memungkinkan untuk dipugar dan kemudian diperintah
dengan warna cat yang baru. Jauhilah kemalasan dan kegagalan.
Hilangkanlah dari hatimu semua bayang-bayang penyakit, bencana, musibah
dan kesulitan. Allah berfirman: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. AL
Ma'idah:23)
Pencerahan:
Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedangkan manekuninya adalah pengkhianatan.
KALUNG KEEMPAT: Pilihlah Gubuk Keimanan, Jangan Istana Kemungkaran
Seorang
wanita yang tinggal di sebuah gubuk reyot, tetap rajin menyembah
Tuhannya, melaksanakan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan
itu, sesungguhnya lebih berbahagia dari seorang wanita yang hidupp di
istana yang megah dan selalu di kelilingi oleh para pelayan dan
pengawal.
Seorang
wanita beriman yang tinggal di rumah kayu dan hanya bisa memakan roti
gandum dan air tawar saja, tetapi ia selalu bersanding Al-Quran dan
selalu bersyukur, maka ia akan lebih bahagia dari seorang wanita yang
hidup di sebuah menara gading yang kamar-kamarnya diselimutii beludru,
tetapi ia tidak mengetahui siapa Tuhannya, siapa tuannya dan tidak pula
pernah mengikuti sunnah-sunnah Rasul-Nya.
Cobalah
engkau merenungkan makna kebahagiaan yang hakiki! Yakni, bukan makna
kebahagiaan yang sempit dan menyesatkan seperti yang dipikirkan
kebanyakan orang: bahwa kebahagiaan itu adalah dolar, dinar, dirham,
real, kasur yang empuk, pakaian yang indah, makanan yang lezat, minuman
yang enak, dan kendaraan yang mewah. Bukan... sekali lagi bukan!
Kebahagiaan
yang hakiki adalah kerelaan hati, kelegaan nurani, ketenangan jiwa,
kegembiraan sukma, kelapangan dada, kedamaian suasana, kelurusan budi
pekerti dan kesantunan perilaku yang disertai ketulusan hati dan rasa
cukup dalam menerima segala yang ada.
Pencerahan:
Mungkinkah orang yang menyakiti seorang Muslim dan menzalimi sesama itu bisa tenang?
KALUNG KELIMA: Aturlah Waktumu, Jangan Abaikan Kewajibanmu!
Cobalah
untuk menggunakan sebagian waktumu untuk membaca buku-buku yang
bermanfaat, atau mendengarkan yang berfaedah. Dengarkanlah satu ayat
saja akan bisa mengubah kepribadianmu, menembus relung hatimu dan dapat
menggugah perasaanmu. Dengan seperti itu, engkau akan mendapatkan
hidayah dan cahaya. Bahkan, segala kemalasan, keraguan, prasangka dan
kekhawatiran akan sirna.
Pelajarilah
buku-buku hadis Nabi SAW: bacalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang
terekam dalam kitab Riyadh ash-Shalihin, maka engkau akan mendapatkan
obat mujarab dan ilmu yang bermanfaat untuk memeliharamu dari kehinaan,
melindungimu dari kebodohan dan menyembuhkanmu dari segala penyakit.
Penawar
hatimu terdapat di dalam wahyu: Al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah.
Ketentramanmu tersimpan di dalam keimanan. Kebahagian hatimu terdapat
dalam shalat. Ketulusan hatimu terdapat pada keridhaan, dan ketenangan
jiwamu tergantung pada kerelaanmu dalam menerima setiap yang terjadi,
kecantikan wajahmu terdapat pada senyumanmu, keamanan martabatmu
terdapat dalam hijab dan ketentraman pikirmu terdapat dalam zikir.
Pencerahan:
Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya dan air mata orang yang tak berdaya.
KALUNG KEENAM: Kebahagiaan Kita Bukan Kebahagiaan Mereka
Siapa
yang mengatakan kepadamu bahwa musik, lagu-lagu, film-film, sinetron
dan majalah-majalah porno itu sanggup memberikan kebahagiaan dan
kesenangan? Sungguh, orang yang berkata seperti itu adalah pembohong
besar.
Ketahuilah..!
Sesungguhnya
sarana-sarana tersebut merupakan kunci-kunci pembuka kesengsaraan,
jalan-jalan menuju kesempitan, dan pintu-pintu kerisauan, kegalauan dan
kesedihan hati. Itu semua, telah diakui dan dibuktikan oleh orang-orang
yang pernah menggelutinya dan kemudian bertobat. Maka, jauhilah
kehidupan yang akan menyengsarakan tersebut: kehidupan orang-orang yang
lalai dan menyimpang dari jalan Allah yang lurus.
Marilah kita
melangkahkan kaki ke majelis-majelis keagamaan dan halaqah-halaqah
zikir. Semoga Allah menerima tobatmu dan menganugerahkan ketentraman,
kenyamanan dan ketenangan.
Pencerahan:
Hati yang sehat adalah hati yang di dalamnya tidak ada syirik, tipu daya, rasa iri dan dengki.
KALUNG KETUJUH: Naikilah Perahu Keselamatan
Ikuti
sajalah langkah-langkah kaum Muslimin dan Muslimat, kaum mukminin dan
mukminat, lelaki dan perempuan yang jujur, lelaki dan perempuan yang
rajin berpuasa, lelaki dan perempuan yang tekun beribadah, serta lelaki
dan perempuan yang senantiasa khusyuk dalam berdoa?
Haruskah
umur yang sangat terbatas dan begitu pendek ini habis sia-sia dengan
cara-cara murahan dan penuh kemaksiatan? Adakah engkau memiliki umur
yang lain selain umur ini? Apakah engkau memiliki hari-hari yang lain
selain hari-harimu saat ini? Apakah engkau memiliki perjanjian dengan
Allah bahwa engkau tidak akan pernah mati?
Maka,
koreksilah dirimu, perbaharuilah jalan hidupmu, luruskan kesalahanmu,
bergabunglah dengan para kafilah yang benar dan naikilah perahu
keselamatan!
Pencerahan:
Wanita yang berpikir akan mampu mengubah padang pasir menjadi kebun yang indah.
KALUNG KEDELAPAN: Kunci Kebahagiaan Adalah Sujud
Lembar
kebahagiaan pertama dalam buku agenda harian dan kartu pertama dalam
jadwal kegiatan sehari-hari adalah Shalat Subuh. Maka, mulailah
hari-harimu dengan Shalat Subuh dan awalilah semua kegiatanmu dalam
setiap hari dengan Shalat Subuh. Dengan begitu, engkau akan selalu
berada dalam jaminan Allah, ikatan perjanjian dengan-Nya,
perlindungan-Nya, pengawasan-Nya dan pengamanan-Nya. Allah pun akan
senantiasa memeliharamu dari segala keburukan, menuntunmu pada kebaikan
dan membawamu pada keutamaan. Sungguh, berkah Allah tidak akan turun
pada hari-hai yang tidak diawali dengan Shalat Subuh dan Allah tidak
akan menghidupkan sebuah hari yang tidak dimulai dengan Shalat Subuh.
Shalat
Subuh merupakan tanda pertama diterimanya seorang hamba di sisi Allah,
judul pembuka buku keberhasilan dan sisi penting dari sebuah kemenangan,
kemuliaan, kemapanan dan keberhasilan.
Maka,
selamat bagi mereka yang senantiasa melakukan Shalat Subuh dan celaka
mereka yang tidak memulai hari-harinya dengan Shalat Subuh.
Pencerahan:
Debat kusir dan adu mulut yang sia-sia akan menghilangkan kejernihan pikiran dan kewibawaan.
KALUNG KESEMBILAN: Kisah Tentang Keteguhan Seorang Wanita Tua
Jadilah
engkau seperti wanita tua berikut ini. Ya, seorang wanita tua yang
tetap berpegang teguh pada ketauhidannya saat Hajjaj ibn Yusuf
memenjarakan anak lelakinya dan kemudian bersumpah akan membunuh anak
tersebut bila ia tidak mau meninggalkan keislamannya. Bahkan, dengan
penuh keyakinan, keberanian dan keteguhan hati ia justru berani menetang
Jajjaj seraya berkata, "Walaupun engkau tidak membunuhnya, suatu saat
anakku juga pasti mati,"
Jadilah
engkau seperti seorang wanita tua dari Persia yang sangat tawakkal
kepada Allah tatkala kehilangan kandang ayamnya. Ia memandang ke langit
seraya berdoa: "Wahai Allah, jagalah kandang ayamku, karena
sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya Penjaga."
Jadilah
engkau seperti Asma binti Abu Bakar yang tetap tegar dan tabah tatkala
melihat putranya, Abdullah ibn Zubair mati terbunuh dengan disalib. Saat
itu, ia melontarkan perkataannya yang cukup mashur hingga sekarang ini,
yaitu "Agaknya, memang sudah saatnya si penunggang kuda ini harus
berjalan kaki."
Jadilah
engkau seperti Khanasa yang merelakan empat putranya untuk ikut
bertempur di jalan Allah, dan ketika mereka semua terbunuh, dengan
bangga hati ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku
dengan kematian anak-anakku dalam keadaan syahid di jalan-Nya." Lihatlah
para wanita tersebut dan sejarah hidup mereka yang amat mulia.
Pencerahan:
Ambillah dari musim semi itu semua kelembutannya, dari minyak misik itu keharumannya, dan dari gunung itu kekokohannya.
KALUNG KESEPULUH: Agar Engkau Menjadi Wanita Tercantik di Dunia
Dengan
kecantikanmu, engkau lebih indah dari matahari, dengan akhlakmu, engkau
lebih harum dari aroma minyak misik, dengan rendah harimu, engkau lebih
mulia dari bulan, dan dengan kelembutanmu, engkau lebih lembut dari
rintik hujan. Maka, jagalah kecantikanmu dengan keimanan, kerelaanmu
dalam menerima apa yang ada dengan senang hati dan harga dirimu dengan
jilbab.
Ketahuilah,
perhiasanmu bukanlah emas atau perak, tetapi dua rakaat menjelang
Subuh, dahagamu di tengah hari yang panas saat puasa, dermamu yang
tersembunyi dan hanya diketahui oleh Allah semata, ait mata tobat, sujud
panjang di atas karpet ibadah dan rasa malumu kepada Allah tatkala
tergoda oleh bisikan nista dan ajakan setan. Kenakanlah pakaian takwa,
maka engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia, meskipun bajumu
terkoyak. Kenakanlah mantel kesantunan, agar engkau menjadi wanita
tercantik di dunia, kendati engkau tak memakai alas kaki.
Berhati-hatilah terhadap wanita pelacur, kafir, suka menipu dan melancong. Sungguh mereka adalah bahan bakar neraka Jahanam.
Pencerahan:
Di setiap tempat, engkau pasti menemukan kegelapan, karena itu nyalakanlah pelita di dalam dirimu.
No comments:
Post a Comment